Berita dari konferensi pers NASA mengenai "Alien"
- penemuan bentuk kehidupan unik yang baru!!!
Beberapa hari yang lalu, NASA telah menimbulkan kehebohan di
dunia maya dengan mengumumkan akan diadakannya konferensi pers yang isinya
disebut "akan membawa dampak besar bagi pencarian bukti kehidupan luar
angkasa". Perkataan ini telah membuat media dan para blogger berspekulasi
mengenai kemungkinan telah ditemukannya kehidupan di luar angkasa oleh NASA.
Media-media segera menurunkan berita dengan judul seperti:
"Did they find ET?"
Atau,
"Has NASA found little green men?"
Di Indonesia, Kompas.com memberitakannya dengan judul:
"NASA menemukan Alien?"
Vivanews bahkan memberitakannya dengan judul: "Besok,
NASA gelar konpers soal alien", tanpa tanda tanya dibelakang judul
tersebut.
Salah seorang blogger ternama di Amerika percaya kalau NASA
mungkin telah menemukan kehidupan di Titan, bulan Saturnus. Blogger-blogger
lain bahkan bertanya-tanya, apakah penemuan mayat alien di Roswell juga akan
diumumkan.
Jadi, beberapa pembaca meminta saya untuk memposting hasil
konferensi pers NASA yang telah dilakukan hari ini waktu Indonesia.
Nah, inilah hasil konferensi pers tersebut, cukup
membosankan sebenarnya.
NASA mengadakan konferensi pers bukan untuk mengumumkan
penemuan bentuk kehidupan cerdas di luar angkasa (alien). Mereka memang
menemukan bentuk kehidupan yang luar biasa, namun bukan di planet lain,
melainkan di bumi ini.
Penemuan yang dimaksud adalah penemuan mikroba di danau
Mono, California.
Mikroba ini bukan
mikroba sembarangan. Ia bisa bertahan hidup dan bereproduksi dengan menggunakan
arsenik, sebuah elemen yang sebelumnya dianggap beracun bagi kehidupan.
Selama ini, kita mengenal ada enam elemen utama yang
membentuk kehidupan di bumi ini, yaitu: Karbon, Hidrogen, Nitrogen, Oksigen,
Fosforus dan Sulfur.
Fosforus sendiri
adalah salah satu unsur penting pendukung DNA dan RNA dan dianggap sebagai
elemen penting bagi semua sel hidup.
Mikroba yang ditemukan di danau Mono bisa mengganti Fosforus
dengan Arsenik di dalam komponen selnya.
Walaupun Arsenik memiliki struktur kimiawi yang mirip dengan
Fosforus, namun elemen ini berbahaya bagi bentuk kehidupan di bumi karena ia
bisa mengganggu jalur metabolisme.
Felisa Wolfe Simon, salah seorang ahli Astrobiologi dari
NASA yang juga kepala tim peneliti yang menemukan mikroba ini mengatakan:
"Kami tahu kalau memang ada beberapa jenis mikroba yang
bisa bernapas dengan Arsenik. Namun apa yang kami temukan ini adalah sesuatu
yang baru. Mikroba-mikroba tersebut membangun tubuhnya dengan menggunakan
Arsenik."
"Jika sesuatu di bumi ini bisa melakukan hal yang tidak
terduga seperti itu, pasti ada hal lain lagi yang bisa dilakukan oleh kehidupan
yang belum pernah kita lihat sebelumnya."
Penemuan ini tentu saja akan mengubah ilmu pengetahuan yang
selama ini kita kenal. Selama ini, para peneliti selalu menggunakan patokan
sains yang telah dikenal untuk menemukan planet yang memiliki karakteristik
yang bisa mendukung kehidupan. Kini patokan itu telah bertambah luas.
"Definisi kehidupan baru saja berkembang," Kata Ed
Weiler, Salah seorang pejabat di departemen ilmu pengetahuan NASA.
"Sementara kita terus berusaha untuk menemukan
tanda-tanda kehidupan di sistem tata surya kita, mungkin kita harus berpikir
lebih luas, lebih beragam dan mempertimbangkan kehidupan lain yang tidak kita
kenal sebelumnya."
Mikroba ini, yang disebut GFAJ-1, adalah anggota dari
kelompok bakteriGammaproteobacteria.
Penemuan ini pertama kali terjadi ketika para peneliti
membawa mikroba-mikroba tersebut ke laboratorium dan mengembangkannya. Ketika
mereka mengganti Fosforus dengan Arsenik, mikroba tersebut terus bertumbuh.
Bahkan mereka menggunakan Arsenik itu untuk membangun sel-sel baru sehingga
elemen itu menjadi bagian dari sistem biokimianya, seperti DNA, protein dan
membran sel.
Tim peneliti ini memutuskan untuk meneliti danau Mono karena
kondisinya yang tidak biasa. Danau ini dikenal memiliki kadar garam, Alkalin
dan Arsenik yang tinggi akibat terpisahnya danau ini dari sumber air tawar
selama lebih dari 50 tahun.
Konferensi pers ini mungkin mengecewakan bagi para penggemar
alien. Namun, paling tidak NASA benar ketika mereka mengatakan kalau penemuan
ini bisa membawa dampak besar bagi usaha pencarian kehidupan di luar angkasa.
Sekarang mereka bisa berpikir di luar kotak dan melihat kepada kemungkinan yang
lebih luas.
Gilaaa keren bangeeet
ReplyDelete